NAFAZNEWS.COM - Ustadz Yahya Waloni mengaku geram mendengar kabar penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber di salah satu masjid Kota Bandarlampung pada Ahad 13 September 2020 sore.
"Darah kami mendidih mendengar Syekh Ali Jaber ditusuk," kata Yahya Waloni yang disampaikan melalui saluran Youtube, Rabu 16 September 2020.
Yahya menyebut pelakunya orang suruhan komunis. "Ini tindakan kriminal yang berencana. Penusuk itu pasti disuruh komunis," katanya.
Menurut dia hanya pendukung anti-Pancasila yang membenci ulama. "Orang yang berani menganiaya ulama adalah anti-Pancasila. Komunis," ujarnya.
Dia menyerukan kepada umat Islam untuk tak tinggal diam melihat ulama diganggu.
Dia mengatakan ulama adalah warisan Nabi yang mesti dijaga.
"Hei orang-orang komunis, tunjukkan wajahmu. Jangan bersembunyi dengan menyuruh orang-orang yang tidak cinta agamanya," kata dia.
Yahya menyatakan siap berperang melawan komunis. "Saya siap memimpin para ustadz untuk perang melawan komunis," kata dia.
Sementara ketika dikunjungi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada Selasa 15 September 2020, Syekh Ali Jaber menjelaskan keadaannya sudah membaik. Dia mengalami luka pada bagian tangan.
"Saya percaya kepolisian akan mengusut tuntas masalah ini. Tolong jangan kaitkan insiden ini dengan unsur-unsur politik," kata Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber berpesan kepada umat Islam agar tidak mudah terpancing dan tidak mudah diadu domba. Dia meminta agar masyarakat mempercayai proses hukum yang sedang berjalan.
"Jangan ada umat Islam yang mau diadu domba karena kejadian ini," kata Syekh Ali.
Syekh Ali Jaber juga menitipkan pesan untuk Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo agar selaku diberikan kesehatan agar dapat terus memimpin Indonesia melewati pandemi Covid-19 ini.
Moeldoko memastikan aparat penegak hukum akan bekerja keras untuk mengusut dan menuntaskan kasus penyerangan itu.
"Pemerintah mengecam keras aksi penusukan dan tindak kekerasan terhadap ulama. Pemerintah meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Ini bukan kriminalisasi ulama. Syekh Ali Jaber adalah korban," kata Moeldoko saat menjenguk Syekh Ali Jaber di Pulogadung, Jakarta Timur.
Didampingi Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardhani, Moeldoko menjenguk Syekh Ali Jaber dan dia menyebut kunjungan ini sebagai bentuk rasa persaudaraan.
Kepedulian dan keprihatinan kepada sesama warga, ujar Moeldoko, harus menjadi teladan bagi seluruh masyarakat, terlebih lagi di era krisis pandemi Covid-19.
"Menjenguk kerabat yang sakit adalah salah satu anjuran Rasulullah sebagai amal mulia," ujar Moeldoko.
sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com
"Darah kami mendidih mendengar Syekh Ali Jaber ditusuk," kata Yahya Waloni yang disampaikan melalui saluran Youtube, Rabu 16 September 2020.
Yahya menyebut pelakunya orang suruhan komunis. "Ini tindakan kriminal yang berencana. Penusuk itu pasti disuruh komunis," katanya.
Menurut dia hanya pendukung anti-Pancasila yang membenci ulama. "Orang yang berani menganiaya ulama adalah anti-Pancasila. Komunis," ujarnya.
Dia menyerukan kepada umat Islam untuk tak tinggal diam melihat ulama diganggu.
Dia mengatakan ulama adalah warisan Nabi yang mesti dijaga.
"Hei orang-orang komunis, tunjukkan wajahmu. Jangan bersembunyi dengan menyuruh orang-orang yang tidak cinta agamanya," kata dia.
Yahya menyatakan siap berperang melawan komunis. "Saya siap memimpin para ustadz untuk perang melawan komunis," kata dia.
Sementara ketika dikunjungi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada Selasa 15 September 2020, Syekh Ali Jaber menjelaskan keadaannya sudah membaik. Dia mengalami luka pada bagian tangan.
"Saya percaya kepolisian akan mengusut tuntas masalah ini. Tolong jangan kaitkan insiden ini dengan unsur-unsur politik," kata Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber berpesan kepada umat Islam agar tidak mudah terpancing dan tidak mudah diadu domba. Dia meminta agar masyarakat mempercayai proses hukum yang sedang berjalan.
"Jangan ada umat Islam yang mau diadu domba karena kejadian ini," kata Syekh Ali.
Syekh Ali Jaber juga menitipkan pesan untuk Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo agar selaku diberikan kesehatan agar dapat terus memimpin Indonesia melewati pandemi Covid-19 ini.
Moeldoko memastikan aparat penegak hukum akan bekerja keras untuk mengusut dan menuntaskan kasus penyerangan itu.
"Pemerintah mengecam keras aksi penusukan dan tindak kekerasan terhadap ulama. Pemerintah meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Ini bukan kriminalisasi ulama. Syekh Ali Jaber adalah korban," kata Moeldoko saat menjenguk Syekh Ali Jaber di Pulogadung, Jakarta Timur.
Didampingi Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardhani, Moeldoko menjenguk Syekh Ali Jaber dan dia menyebut kunjungan ini sebagai bentuk rasa persaudaraan.
Kepedulian dan keprihatinan kepada sesama warga, ujar Moeldoko, harus menjadi teladan bagi seluruh masyarakat, terlebih lagi di era krisis pandemi Covid-19.
"Menjenguk kerabat yang sakit adalah salah satu anjuran Rasulullah sebagai amal mulia," ujar Moeldoko.
sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com
Posting Komentar untuk "Tahu Syekh Ali Jaber Ditusuk, Ustadz Yahya Waloni Siap Pimpin Perangi Komunis"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat