Nafaznews.com - Ningsih hanya bisa meneteskan air mata tatkala ia hadir sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan suaminya, Saripuddin Dg Sarro (45) di Pengadilan Negeri Makassar, Senin (15/10/2018).
Di hadapan majelis hakim yang diketuai Daniel Pratu, Ningsih mengatakan suaminya masih sempat meminta air putih usai tubuhnya dibacok oleh Salehuddin (50).
"Dia minta air, katanya haus. Jadi saya sempat kasih dua tetes," kata Ningsih mengenang kejadian mengenaskan di rumahnya, di Jalan Tambasa II, 29 April 2018 lalu.
Kematian Saripuddin Dg Sarro makin menambah pilu ketika Ningsih menemukan suaminya tergeletak di salah satu kamar rumahnya. Pasalnya, saat Salehuddin datang ke rumahnya, Saripuddin sedang bersama anaknya yang masih berusia tiga tahun.
Ketika itu, para penghuni rumah mengira anak berusia tiga tahun itu juga menjadi korban tebasan Salehuddin. Namun, usai Salehuddin meninggalkan rumah Saripuddin, anaknya keluar dari kamar tenpat Saripuddin di tebas dengan selamat. Namun sebagian tubuhnya berlumuran darah ayahnya.
"Anakku sempat lolos keluar mungkin bapaknya yang sempat kasi keluar dari kamar karena pada waktu itu masih tidur," sambung Ningsih.
Ningsih kemudian menyebut, beberapa waktu sebelum kejadian mencekam itu, Salehuddin sempat datang ke rumahnya menemui suaminya. Namun ia tidak tahu apa yang dibicarakan kala itu. Ningsih hanya tahu Salehuddin merupakan pembeli tanah suaminya.
Sementara itu, Risnawati salah satu kerabat korban mengungkapkan sebelum melakukan pembunuhan, terdakwa sempat menemui dirinya di rumahnya. Gerak-gerik terdakwa saat itu memang mencurigakan karena memilih melewati lorong belakang rumah korban.
"Dia tanyakan alamat rumah korban. Saya bilang cocok itu mi. Tapi saya bilang bagusnya lewat depan karena ada parkiran luas tapi dia pilih lorong belakang karena agak sepi," ujar Risna.
Risna juga mengatakan ketika mendengar jeritan keluarganya, ia langsung meminta pertolongan tetangga. Namun suasana di sekitar rumahnya kala itu sepi lantaran para tetangga sedang melakukan kerja bakti di pemakaman umum.
Saat warga datang, Salehuddin pun menghilang dan meninggalkan pesan yang bertuliskan "SARIPUDDIN SARRO PEMBOHONG PENIPU". Motif Salehuddin membunuh Saripuddin Dg Sareo memang didasari jual beli lahan yang dilakukannya dengan PNS yang bekerja di rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas) itu.
Salehuddin didakwa pasal 340 KUHP, subsider 338 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati. Selain itu, Salehuddin oleh jaksa penuntut umum juga didakwa pasal 355 ayat 2 KUHP dan 351 ayat 2 KUHP.
Sumber: Rakyatku.com
إرسال تعليق for "Ayahnya Dibacok saat Bersamanya, Anak 3 Tahun Berlumuran Darah Selamat dari Maut"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat