Nafaznews.com - Rabu (10/10/2018). Sejumlah warga Sulteng, mendatangi Kantor Bappeda Sulteng. Mereka mendengar, Tim BPBD Se-Indonesia diusir dari kemah yang berada di halaman depan kantor Bappeda.
"Kami warga Sulteng, sangat malu tindakan Bappeda Sulteng. Kehadiran tim relawan sangat membantu kami, dan kami sangat membutuhkan tim relawan, untuk membantu mencari mengevakuasi keluarga kami yang hilang akibat gempa dan tsunami," ungkap Frangky Manix, Rabu (10/10/2018).
Kepala Bappeda Sulteng, Patta Tope, lalu meluruskan. Menurutnya, pihaknya tidak mengusir tim relawan. Hanya saja, tim relawan yang berkemah di halaman depan, akan direlokasi ke tempat lainnya, karena Bappeda Sulteng akan kembali melakukan pelayanan publik.
"Gubernur Sulteng menelepon saya sekitar pukul 9 pagi. Tim relawan akan direlokasi, karena kantor Bappeda Sulteng akan melakukan pembersihan, untuk mengaktifkan kembali pelayan publik. Dan untuk hal tersebut, Gubernur Sulteng langsung yang berhubungan dengan Kepala BPBD Sulteng," tutur Patta saat dilakukan mediasi.
Sebelumnya, pada Selasa, (9/10/2018), Tim Reaksi Cepat (TCR) Badan Nasional Penanggulanagan Nasional (BPBD) se-Indonesia, yang berkemah di halaman depan Kantor Bappeda Sulteng di Jalan Moh. Yamin, dituduh mencuri oleh Kepala Bappeda Sulteng.
Salah satu Tim Reaksi Cepat BPBD menyampaikan, pihaknya sangat kecewa dengan statemen yang dikeluarkan oleh Kepala Bappeda, yang menuduh relawan melakukan pencurian di kantornya. Sementara kehadiran Tim relawan dari BPBD se-Indonesia, untuk membantu masyarakat Sulteng yang terkena bencana gempa dan tsunami.
"Kami sangat kecewa, karena dituduh mencuri. Saya secara pribadi sudah meninggalkan keluarga, istri yang hamil empat bulan, untuk menjadi relawan membantu korban. Sampai di sini dituduh mencuri," tuturnya.
Sumber: Rakyatku.com
Posting Komentar untuk ""Saya Tak Usir Relawan, Pak Gubernur Perintahkan Relokasi," Ujar Kepala Bappeda Sulteng"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat