Tradisi Sedekah Laut Dibubarkan, Ma'ruf Amin Bilang Begini

Nafaznews.com - Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin akhirnya angkat bicara terkait pembubaran tradisi sedekah laut di Pantai Baru Pandansimo, Bantul, Yogyakarta.

Acara itu dibubarkan sekelompok orang dengan dalih bertentangan dengan ajaran agama. Pembubaran itu juga ada kaitannya dengan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang sejauh ini memakan korban meninggal dunia lebih 2.000 orang.

Tsunami menerjang bersamaan dengan pembukaan Festival Palu Nomoni di Pantai Talise. Orang-orang menghubungkan bencana itu dengan ritual melarung hewan tertentu ke laut. Mereka yang menolak, khawatir bencana serupa muncul lagi jika kegiatan semacam itu tak dicegah.

Menanggapi hal tersebut, Ma'ruf Amin mengatakan, NU akan segera mengurai persoalan tersebut agar peristiwa ini tidak menjadi polemik. 

"Itu (polemik sedekah laut) dibahas nanti di Bahtsul Masail ya," kata Ma'ruf kepada wartawan usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen Yogyakarta, Senin (15/10/2018).

Bahtsul Masail adalah forum diskusi keagamaan di lingkungan pesantren-pesantren yang berafiliasi dengan NU. Berbagai persoalan agama yang belum ada hukumnya akan dibahas di forum tersebut.

"(Dibahas) Bahtsul Masail di sini (PWNU DIY) ya," tambah Ma'ruf singkat.

Sebelumnya, Polres Bantul telah memeriksa sembilan orang dalam kasus perusakan properti sedekah laut di Pantaui Baru, Jumat malam (12/10/2018). Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka hanya dikenakan wajib lapor.

Orang-orang itu mendatangi lokasi tradisi sedekah laut di Pantai Baru, Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantu dengan menggunakan masker hitam sehingga sulit dikenali. 

"Mereka minta dibatalkan karena sedekah laut itu syirik dan musyrik, terus bertentangan dengan agama," kata salah seorang warga, Tuwuh (48). 

Tuwuh yang bekerja sebagai nelayan ini menceritakan suasana mencekam yang dilihatnya semalam. Sekelompok orang itu mengobrak-abrik lokasi tradisi sedekah laut, mereka merusak meja dan membanting kursi yang sudah ditata rapi.

Kelompok itu sempat memasang sebuah spanduk di sekitar lokasi. Tulisannya, "Kami menolak semua kesyirikan berbalut budaya, sedekah laut, atau selainnya".

Sumber : Rakyatku.com

مشاركة :