Jokowi mengatakan, meskipun kondisi ekonomi global tengah bergejolak, namun perekonomian Indonesia masih bisa bertahan dengan baik. Hal itu menurutnya bisa terjadi lantaran adanya sinergi antara sektor moneter, fiskal dan riil industri.
"Ketiganya bisa konsolidasikan dengan baik. Bisa bekerja sama kolaborasi saling mengisi, saling kontribusi," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Jokowi mengatakan, pemerintah memperkirakan tahun ini pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,17%. Sementara inflasi diyakini bisa ditahan di sekitar 3%.
"Pak Menko Ekonomi bisiki saya kurang lebih 5 koma. Ini belum dihitung tapi 5,17% dan didukung oleh inflasi yang rendah. Akan rendah dari tahun lalu. Sehingga betul betul pertumbuhan ekonomi dan inflasi bisa dijaga," tambahnya.
Dengan catatan data makro ekonomi itu, Jokowi percaya bisa meningkatkan rasa kepercayaan para investor terhadap pasar modal Indonesia.
Meski begitu, Jokowi mengingatkan, bahwa perekonomian Indonesia dalam proses hijrah. Proses itu pun masih berlangsung.
"Hijrah ekonomi kita ini baru dimulai belum selesai dan diharapkan ada sebuah lompatan dan kebijakan yang dilakukan termasuk kemajuan di pasar modal ini," ujarnya.
Sumber: Detikfinance
Posting Komentar untuk "Jokowi Ramal Ekonomi 2018 Tumbuh 5,17%, Lebih Kecil dari Target"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat