Foto aerial pembangunan Simpang Susun Krapyak berlangsung di titik pertemuan proyek Tol Semarang-Batang dan Tol Dalam Kota Semarang, Jawa Tengah
Nafaznews.com - Bank Dunia pada 1 Januari 2019 memberikan pernyataan resmi terkait penggunaan data Bank Dunia, khususnya penggunaan laporan kajian Bank Dunia pada proses perencanaan dan penganggaran infrastruktur Indonesia yang sering dikutip berbagai pihak dalam berbagai diskusi beberapa waktu terakhir pada 2018.
Melalui situs resminya, Bank Dunia mengatakan bahwa kajian tersebut pada dasarnya merupakan laporan internal Bank Dunia yang sudah ketinggalan zaman, yakni diselesaikan pada 2014 atau sebelum Presiden Joko Widodo menjabat untuk periode 2015 sampai dengan 2019.
"Bahwa dalam beberapa hari terakhir sebuah laporan internal Bank Dunia yang sudah ketinggalan zaman yang memeriksa Proses Perencanaan dan Penganggaran Infrastruktur Indonesia telah menjadi bahan diskusi di media sosial dan media lainnya di negara ini. Kami ingin mengklarifikasi bahwa laporan ini selesai pada 2014 sebelum Presiden Joko Widodo menjabat," tulis Bank Dunia.
Adapun tujuan pengadaan laporan tersebut, Bank Dunia menyatakan ditujukan untuk menggambarkan keadaan proses perencanaan dan penganggaran infrastruktur pada saat itu, dan dimaksudkan untuk penggunaan internal Bank Dunia.
"Dan diunggah oleh kesalahan administrasi di salah satu situs web kami pada Juni 2018. Karenanya, laporan ini usang sebagaimana tidak mencakup reformasi substansial yang dibuat sejak laporan ini selesai ditulis hampir lima tahun yang lalu termasuk beberapa peraturan baru yang penting," tegasnya.
Karenanya, Bank Dunia mengingatkan supaya laporan yang mestinya dijadikan rujukan sebagai bahan diskusi adalah laporan terkini yang pada dasarnya sudah ada dan menggambarkan kemajuan substansial yang dicapai selama beberapa tahun terakhir dalam pengembangan infrastruktur dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan berkelanjutan.
"Ada volume substansial dari analisis terkini tentang subjek yang mencerminkan kemajuan substansial yang dicapai selama beberapa tahun terakhir dalam pengembangan infrastruktur dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan berkelanjutan. Analisis ini mencakup kerja bersama oleh kementerian dan lembaga utama Indonesia dan Bank Dunia," ungkap Bank Dunia.
"Pengembangan infrastruktur adalah elemen penting untuk kemajuan Indonesia, dengan demikian, layak untuk menjadi pusat dialog kebijakan publik di negara ini. Oleh karena itu, penting bahwa dialog tentang subjek tersebut didasarkan pada analisis dan bukti-bukti terkini," tambahnya.
Sumber: Viva.co.id
Posting Komentar untuk "Bank Dunia Klarifikasi Soal Kajian Infrastruktur RI, Begini Isinya"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat