Nafaznews.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik tahapan kampanye pilpres yang telah berlangsung sejak 23 September 2019 yang dinilai minim penyampaian visi dan misi oleh kedua pasangan capres-cawapres.
Kampanye sejauh ini lebih banyak menyoroti kepribadian dan perilaku kedua paslon, namun bukan rencana mereka membangun negara lima tahun ke depan.
"Tidak ada bahan perdebatan. Maka macam-macam dibuatlah isunya karena tidak ada sesuatu bahan yang bisa dikritik. Yang dikritik hanya perilaku atau apalah kegiatan sehari-hari (kedua paslon)," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.
JK menengarai, kondisi yang tidak ideal ini sedikit banyak diakibatkan ketiadaan aturan khusus dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) supaya kedua paslon segera memaparkan visi dan misi sejak awal kampanye.
"Semestinya sejak awal (visi-misi) disampaikan supaya orang berdebatnya lebih bermutu," ujar JK.
JK yang memiliki pengalaman mengikuti tiga kali pilpres menyampaikan, kampanye suatu paslon idealnya memiliki tiga fase utama. Ketiganya adalah dikenal, disukai lantas dipilih.
Sementara menurut JK, saat ini kedua paslon baru di tahap dikenal saja. Tingkat rasa suka masyarakat kepada mereka belum timbul secara objektif karena masih belum spesifiknya rencana program kerja.
"Kalau sudah dikenal, maka seharusnya menonjolkan kemampuannya supaya disukai. Tapi kalau tidak ada (program kerja yang ditawarkan) bagaimana (masyarakat) suka yang bersangkutan," ujar JK.
Sumber: Viva.co.id
إرسال تعليق for "JK Kritik Minimnya Visi-Misi dan Penyampaikan Program Kerja Capres"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat