7 WNI Masih di Wuhan, 3 Tak Lolos Pemeriksaan, 4 Orang Tak Mau Pulang

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto

NAFAZNEWS.COM - Pesawat Batik Air yang bertugas menjemput dan membawa Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok, mendarat dengan selamat di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 08.45 WIB.

Diketahui setiap WNI yang turun dari tangga pesawat langsung disemprot. Mereka berputar demi memastikan seluruh pakaian dan bagian luar tubuhnya terkena cairan itu. Petugas menyemprotkan semacam cairan khusus kepada setiap Warga Negara Indonesia dari Wuhan yang tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

Selesai disemprot, WNI memasuki pesawat TNI AU yang sudah siaga di Bandara Hang Nadim Batam, untuk membawa seluruhnya ke Kabupaten Natuna.

Menkes Terawan yang dijumpai di Natuna membeberkan seharusnya ada 245 WNI yang pulang, namun yang dibawa pulang ternyata hanya 238 orang saja. Sisa 7 orang masih berada di Tiongkok.

Ada 7 orang Warga Negara Indonesia yang direncanakan kembali ke Tanah Air pada hari ini gagal dan masih berada di Wuhan, Tiongkok.

"Ada sebanyak 238 yang datang, menurut data. Nanti saya cek ulang, karena yang mestinya hadir di sini 245 orang," kata Menkes Terawan saat dijumpai di Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020) mengutip Antara.

Dari 7 WNI yang gagal pulang, Menkes Terawan jelaskan alasannya. Pertama ada 4 orang menyatakan diri tidak mau pulang karena merasa lebih nyaman di Tiongkok.

"Mereka yang urung berangkat itu telah membuat pernyataan tidak ingin berangkat bersama WNI lainnya ke Tanah Air. Dia lebih kerasan, meskipun kita sudah tawarkan semua," kata Menkes Terawan.

Lalu sisanya 3 orang dinyatakan tidak lolos pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pemerintah Tiongkok.

Pemerintah Tiongkok, lanjut Menkes Terawan, melakukan tiga rangkai tahapan pemeriksaan kesehatan yang harus dilalui WNI untuk dapat meninggalkan Tiongkok dan pulang ke Indonesia.

"Itu yang membuat kita merasa nyaman, bahwa yang berangkat ke sini sudah dipastikan pemerintah Tiongkok adalah orang sehat," kata dia.

Namun, sesuai peraturan, maka setelah mendarat di Indonesia, Kementerian Kesehatan harus memastikan kembali.

"Setelah mendarat di sini, saya yang memastikan sehat betul atau tidak, standar sama atau tidak, itu kegiatan cek dan ricek sesuai standar WHO saja," pungkas Menkes Terawan.

SUMBER: indozone.id

مشاركة :