Jumat (27/12) ini, media sosial juga dibikin mellow dengan unggahan dari seorang pengguna Facebook bernama Fadhil Raihan yang menceritakan kucingnya yang diberi nama Rambo.
Kucing tersebut seperti hancur berkeping-keping hatinya setelah sang pemilik, yang tak lain adalah ayah dari Fadhil, meninggal dunia pada awal Desember 2019 lalu.
Rambo adalah seekor kucing persia yang sejak kecil diadopsi oleh ayah dari Fadhil. Sehari-hari, ia pun tinggal bersama mendiang ayahnya dan mendapat perlakuan yang istimewa dari pemiliknya.
"Makan dan minumnya diperhatikan, bahkan kalau sakit sampai dibawa ke klinik dokter hewan. Hingga tidur pun selalu nempel dengan ayah saya. Seolah dia sudah terdapat ikatan batin dengan ayah saya," tulis Fadhil mengawali ceritanya.
Diceritakan Fadhil, di hari ayahnya meninggal dunia, kucing tersebut mendadak sakit. Badannya panas dan tak mau makan. Yang aneh, malamnya saat pengajian, Rambo mendadak sehat seperti tak terjadi apa-apa. Bahkan ia mengikuti pengajian yang digelar selama tujuh hari berturut-turut.
"Dia hanya duduk saja disamping para tetangga yang membacakan surat Yasin seolah mendengarkan," terangnya.
Sejak hari itu, Rambo sudah dibawa ke klinik secara berkala karena kesehatannya menurun dan dehidrasi tinggi. Bahkan sempat menjalani masa opname beberapa hari di klinik hewan. Setelah dinyatakan sembuh, Rambo diperbolehkan pulang oleh dokter namun tetap saja tidak bersemangat seperti sebelumnya. Ia hanya tidur dan duduk di depan TV.
Fadhil menambahkan, pandangan Rambo kosong meskipun sudah mau sedikit demi sedikit makan makanan bervitamin tinggi. Kemudian beberapa hari selanjutnya, dokter mengatakan bahwa itu bukan gejala sakit fisik, melainkan kucing mempunyai psikis juga yang bisa merasakan kesedihan dan kehilangan.
"Benar saja, ketika saya check up ke klinik menyatakan bahwa dia sedang sehat-sehat saja, pencernaan berjalan normal hanya saja dia tidak bersemangat dan sedikit makan dengan pandangan kosong," lanjut Fadhil.
Keluarga Fadhil kemudian berinisiatif untuk mengajak Rambo berkunjung ziarah ke makam ayah Fadhil. Ketika sesampainya di makam, Rambo hanya terduduk diam sambil memandangi sekeliling. Kemudian berjalan sendiri dengan mata sayunya menuju batu nisan si empunya, dan mulai terduduk diam selama keluarga Fadhil membacakan doa bersama.
Setelah pembacaan doa selesai, si Rambo juga tak kunjung pergi dari tempat duduknya semula dari awal dia datang. Pandangannya hanya tertuju ke arah batu nisan dan sesekali menyenderkan badannya di atas batu nisan mendiang pemiliknya itu.
"Kami semua hanya menyaksikan momen tersebut sembari mengabadikan momen Rambo. Kemudian kami semua pulang," imbuhnya.
Yang ajaib, setibanya di rumah, Rambo sudah mulai mau makan dan dehidrasinya sudah berkurang meskipun masih perlu waktu untuk pulih. Dari hal tersebut, Fadhil kemudian menyadari bahwa hewan yang setia pun ternyata mempunyai perasaan yang sama dengan manusia. Hanya saja cara mengungkapkannya bisa saja berbeda.
Kisah kucing tersebut hingga Jumat (27/12) malam ini sudah dibagikan lebih dari 17 ribu kali oleh warganet.
sumber: akurat
Posting Komentar untuk "Rambo, Kucing Setia yang Patah Hati Saat Pemilik Tutup Usia"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat