zmedia

Ditolak Malaysia dan Thailand, 60 Warga Rohingya Tewas di Kapal, Mayatnya Dibuang ke Laut

Kapal penuh dengan pengungsi Rohingya kembali setelah terdampar dua bulan di laut. Foto: AFP

NAFAZNEWS.COM - Kelaparan, sekitar 60 warga etnis Rohingya tewas di atas kapal yang penuh sesak. Mereka terdampar di Teluk Bengal, Bangladesh selama lebih dari dua bulan.

Dua orang yang selamat dari atas kapal itu mengatakan bahwa kapten kapal pukat nelayan, yang membawa lebih dari 500 pria, wanita dan anak-anak, juga tewas dalam perkelahian dengan mereka yang ada di kapal.

Anwarul Islam mengatakan bahwa setelah kapal ditolak masuk oleh Malaysia dan Thailand, kapal itu kembali ke Bangladesh di mana mereka dijemput oleh penjaga pantai pada Rabu 15 April malam waktu setempat.

“Ada lebih dari 500 orang di dalamnya, penuh sesak. Setidaknya 60 dari kita meninggal di kapal. Kami melantunkan doa pemakaman mereka dan menjatuhkan tubuh mereka di laut, ”kata Islam, kepada AFP melalui telepon, Jumat, 17 April 2020.

“Kami hampir tidak punya makanan, air tawar atau obat-obatan,” katanya.

"Kapten mencoba memperkosa salah satu wanita kami dan perkelahian pecah," ucap Islam, yang menyatakan pria itu terbunuh selama konfrontasi dan tubuhnya dilempar ke laut.

Pengakuannya juga dibenarkan oleh Anwar Alam, seorang penumpang yang selamat lainnya. Alam mengakui mereka sudah berada di atas kapal itu selama dua bulan dan 18 hari.

“Kami memasuki Malaysia (perairan) tiga kali tetapi mereka tidak membiarkan kami masuk. Banyak dari kami mati dalam panas dan keringat. Terlalu banyak penumpang, kebanyakan wanita dan anak-anak,” sebut Alam kepada AFP.

"Kapten kapal tewas ketika ada pertengkaran antara kami dan para kru,” jelas Alam.

Kelaparan

Seorang pemimpin komunitas Rohingya di Bangladesh, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan ada 482 orang di atas kapal. Dia menambahkan lebih dari 50 orang mungkin tewas.

“Kapal tersebut berupaya untuk mendarat di Malaysia tetapi ditolak. Kami pikir beberapa kapal yang membawa Rohingya masih di laut,” katanya.

Penjaga pantai Bangladesh mengatakan bahwa orang yang selamat lainnya mengatakan kepada mereka bahwa 32 orang tewas di kapal dan mayat mereka dibuang di laut.

Petugas penjaga pantai, Shah Zia Rahman mengatakan kepada AFP bahwa hampir 250 wanita dan anak-anak termasuk di antara 400 atau lebih yang diselamatkan Rabu malam dari kapal di distrik Bazar Cox di Bangladesh tenggara.

"Mereka kelaparan," kata Rahman.

Badan pengungsi PBB mengatakan bahwa mereka "sangat kekurangan gizi dan dehidrasi". “Tubuh mereka telah menjadi tulang belulang. Beberapa tumbuh janggut di atas kapal,” kata kepala polisi setempat Masud Hossain kepada AFP.

Laporan media Bangladesh mengutip salah satu dari mereka di kapal yang mengatakan kapal itu ditolak masuk oleh Malaysia karena kontrol yang lebih ketat karena pandemi virus korona.

Hampir satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp kumuh di dekat perbatasan Bangladesh dengan Myanmar setelah melarikan diri dari serangan militer pada 2017. Ribuan orang berusaha setiap tahun untuk mencapai negara-negara lain dengan kapal reyot yang ramai.



Sumber: Medcom.id

إرسال تعليق for "Ditolak Malaysia dan Thailand, 60 Warga Rohingya Tewas di Kapal, Mayatnya Dibuang ke Laut"