![]() |
Warga marah dan menolak Puskesmas Lewoleba, NTT dijadikan tempat karantina ODP (Twitter) |
"Angkat kau punya rumah sakit itu," kata seorang pria yang marah-marah ke petugas.
Suara.com - Warga desa di Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) marah kepada petugas yang akan memakai Puskesmas Lewoleba untuk tempat karantina.
Mereka juga memblokade jalan sehingga petugas tidak bisa masuk. Rencananya, Puskesmas Lewoleba akan dipakai untuk karantina orang dalam pemantauan (ODP).
Dalam video yang beredar luas di media sosial, seorang pria marah-marah di hadapan para petugas. Seperti video yang diunggah oleh akun @black__valley1 pada Jumat (17/4/2020).
Sambil berdiri di tengah jalan pria itu berkata, "Apa masyarakat dan pemerintah desa itu dapat menerima penampungan di sini atau tidak. Itu baru betul. Masak tidak ada pemberitahuan langsung masuk kamu".
"Angkat kau punya rumah sakit itu," imbuhnya.
Video ini viral di media sosial dan mendapat banyak komentar warganet.
Salah satunya komentar dari @Shinkong8, "Wow, viral juga ya ini. Tapi sekadar info saja. Di sini masyarakat benar-benar waspada terhadap virus ini. Sehingga kalau bapak itu marah karena benar masyarakat takut. Serta kurangnya informasi tentang corona ini. Sedangkan media nasional lebih fokus di daerah Jawa. Salam dari NTT. Kami waspada corona".
Untuk diketahui, peristiwa dalam video itu terjadi di jalan masuk depan Puskemas Lewoleba. Aparat kepolisian dan TNI dikerahkan untuk menenangkan warga.
Dilaporkan Antara, Selasa (14/4/2020), Ketua RT 8, Dusun IV Desa Pada, Karolus Laga mengatakan sebelumnya tidak ada sosialisasi tentang rencana menjadikan puskemas itu untuk karantina, sehingga masyarakat sepakat untuk menolak.
Dia mengatakan, gedung Puskesmas tersebut menjadi kewenangan pemerintah untuk melakukan karantina dan urusan pemerintah lainnya. Tetapi pemerintah daerah selama ini tidak melakukan pendekatan dan sosialisasi dengan masyarakat Desa Pada sehingga terjadi pemblokiran jalan masuk.
Karolus menjelaskan, alasan blokade itu juga karena anak-anak mereka yang sedang kuliah di luar daerah, dilarang untuk pulang kampung.
Namun di lain sisi, pemerintah daerah membawa mahasiswa lain untuk melakukan karantina di Puskesmas Lewoleba yang berada di Desa Pada.
"Masyarakat resah, karena penyakit ini tidak seperti penyakit lain dan kami tidak mau. Komitmen masyarakat Desa Pada tetap menolak Puskesmas baru itu jadi tempat karantina," kata Karolus.
sumber: suara.com
Posting Komentar untuk "Puskesmas Lewoleba Jadi Tempat Karantina, Warga Marah: Angkat Rumah Sakit!"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat