NAFAZNEWS.COM - Cari tahu penyebab calon partner kilang Pertamina memutuskan mundur dari proyek kilang, Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan dirinya membentuk tim khusus di PT Pertamina (Persero).
Nantinya, tim tersebut juga bertugas untuk menangani calon investor yang pernah berminat kerja sama di proyek kilang Pertamina.
Tim itu juga akan bernegosiasi ulang dengan calon investor yang sempat berminat menggarap proyek kilang dengan Pertamina.
Terkait hal itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, sangat tepat untuk memastikan kegagalan pembangunan kilang yang disebabkan oleh 'ketidakbecusan' Pertamina atau memang ulah mafia migas yang menghalangi pembangunan kilang.
"Namun, jangan berharap tim khusus itu dapat membasmi mafia migas hingga akar-akarnya. Pasalnya, Mafia Migas sudah menjadi suatu system inherent yang mampu memengarui kebijakan, tidak hanya kebijakan di Pertamina, tetapi juga kebijakan di kementerian terkait," kata Fahmy saat dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (13/10/2020).
Seperti diketahui, tim itu terdiri dari jajaran internal Pertamina, salah satunya Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Iman Rachman.
Namun demikian, Fahmy mengatakan, tim khusus itu jangan beranggotakan staf internal Pertamina, tetapi harus melibatkan personal eksternal yang mempunyai integritas dan keberanian dalam melawan mafia migas.
Meskipun begitu, kehadiran tim khusus ini diharapkan segera bekerja dan membongkar semua kejanggalan dalam proses tender proyek-proyek Pertamina.
"Paling tidak, tim khusus itu dapat memagari keterlibatan mafia migas di Pertamina, utamanya dalam pembangunan kilang minyak," kata Fahmy.
Nantinya, tim tersebut juga bertugas untuk menangani calon investor yang pernah berminat kerja sama di proyek kilang Pertamina.
Tim itu juga akan bernegosiasi ulang dengan calon investor yang sempat berminat menggarap proyek kilang dengan Pertamina.
Terkait hal itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, sangat tepat untuk memastikan kegagalan pembangunan kilang yang disebabkan oleh 'ketidakbecusan' Pertamina atau memang ulah mafia migas yang menghalangi pembangunan kilang.
"Namun, jangan berharap tim khusus itu dapat membasmi mafia migas hingga akar-akarnya. Pasalnya, Mafia Migas sudah menjadi suatu system inherent yang mampu memengarui kebijakan, tidak hanya kebijakan di Pertamina, tetapi juga kebijakan di kementerian terkait," kata Fahmy saat dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (13/10/2020).
Seperti diketahui, tim itu terdiri dari jajaran internal Pertamina, salah satunya Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Iman Rachman.
Namun demikian, Fahmy mengatakan, tim khusus itu jangan beranggotakan staf internal Pertamina, tetapi harus melibatkan personal eksternal yang mempunyai integritas dan keberanian dalam melawan mafia migas.
Meskipun begitu, kehadiran tim khusus ini diharapkan segera bekerja dan membongkar semua kejanggalan dalam proses tender proyek-proyek Pertamina.
"Paling tidak, tim khusus itu dapat memagari keterlibatan mafia migas di Pertamina, utamanya dalam pembangunan kilang minyak," kata Fahmy.
Posting Komentar untuk "Ahok Bikin Tim Khusus Bongkar Mafia Migas, Pengamat: Jangan Harap Mampu Membasmi Mafia hingga Akar-akarnya"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat