zmedia

Mengenal Pangeran Brunei Abdul Azim yang Kontroversial

Pangeran Haji Abdul Azim (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)

NAFAZNEWS.COM - Brunei Darussalam berduka. Putra Sultan Hassanal Bolkiah, Pangeran Abdul Azim meninggal dunia Sabtu pukul 10.08 pagi waktu setempat.

Hal ini dikonfirmasi The Star dari Radio Televisi Brunei dalam sebuah pengumuman resmi. Pangeran Abdul Azim tergolong muda, masih berusia 38 tahun.

"Pemakaman akan berlangsung selama sholat Ashar malam ini (kemarin)," kata pengumuman itu diumumkan dalam bahasa Melayu Brunei, dikutip Minggu (25/10/2020).

Ia berada di baris keempat takhta Brunei. Namun belum jelas apa yang menyebabkan sang pangeran meninggal, hanya disebutkan bahwa dirinya telah sakit lama.

Lalu siapa dia?

Pangeran Abdul Azim lahir di Bandar Sri Begawan 29 Juli 1982. Ia belajar di Sekolah Internasional Brunei, lalu meneruskan di Raffles Institution, dan Universitas Oxford Brookes di Inggris.

Pangeran Abdul Aziz diberitakan sejumlah media adalah sosok yang kontroversial. Ia kerap dikaitkan dengan individu-individu lesbian, gay, biseksual, dan transgender dan queer (LGBTQ), sebagaimana ditulis Newsweek.

Mengutip Meaww.com, ia memiliki hubungan erat dengan Hollywood. Ia sempat mengadakan pesta 6.000 mawar putih dengan tamu penuh selebriti di 2009.

Saat itu, tagihan 'Party of The Year 2009' yang ia buat di hotel rumah pedesaan Stapleford Park di Leicestershire mencapai 70.000 pound atau sekitar Rp 1,3 miliar. Tamu-tamu hadir seperti Janet Jackson, Mariah Carey, dan Sophia Loren.

Ia juga membuat pesat mewah lain di 2012 untuk merayakan ulang tahunnya ke-30. Bertempat di The Dorchester Hotel, di London, dan menampilkan tamu-tamu seperti Raquel Welch, Marisa Tomei, dan Pamela Anderson

Kekayaan sang pangeran berjumlah US$ 5 miliar. Ia disebut berprofesi sebagai produser film di Daryl Prince Productions itu yang memproduksi 'The Happy Prince,' 'You're Not You' dan 'The Time Of Their Lives'.


Sumber: cnbcindonesia.com

Posting Komentar untuk "Mengenal Pangeran Brunei Abdul Azim yang Kontroversial"