NAFAZNEWS.COM - Pengamat politik, Ujang Komarudin berpendapat hilangnya dukungan Persaudaraan Alumni (PA) 212 terhadap Prabowo Subianto di Pilpres 2024 pastinya menjadi kerugian besar untuk Menteri Pertahanan RI itu.
Diketahui, PA 212 beberapa waktu lalu memastikan tidak akan lagi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
"Itu kode keras dari PA 212 untuk Prabowo. Bahwa mereka sudah angkat kaki dan tak akan mendukungnya lagi. Ini tentu menjadi kerugian bagi Prabowo," ujar Ujang Komarudin, Kamis 17 Juni 2021 seperti dikutip dari Kumparan.com.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini juga berpendapat, seandainya tak ada rekonsiliasi antara Prabowo dengan PA 212 maka tak menutup kemungkinan mereka akan saling berlawanan di Pilpres 2024.
Sedangkan, kata Ujang, untuk ormas Islam lainnya yang juga mendukung Prabowo dinilai belum memiliki sikap.
"Jika tak ada rekonsiliasi antara Prabowo dan PA 212, kemungkinan PA 212 akan jadi lawan Prabowo di 2024. Namun untuk ormas-ormas Islam lain, sifatnya cair. Masih belum memutuskan dukung siapa-siapa," tuturnya.
Ujang juga beranggapan, PA 212 terpaksa menarik dukungannya kepada Prabowo lantaran kecewa dengan keputusan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang memilih bergabung di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"PA 212 tak mendukung Prabowo. Mungkin karena mereka mati-matian dan habis-habisan di Pilpres 2019 yang lalu untuk backup Prabowo. Tapi Prabowonya masuk kabinet Jokowi. Dan aktivis-aktivis PA 212 juga banyak yang mendapatkan ketidakadilan dalam hukum, dan banyak yang masuk penjara karena dukung Prabowo," ungkapnya.
Adapun terkait peluang Prabowo Subianto menang di Pilpres 2024 tanpa dukungan PA 212, Ujang menilai hal itu masih bisa terjadi sebab menurutnya politik bersifat dinamis.
"Soal kans menang masih fifty-fifty. Bisa menang dan bisa juga kalah. Semua masih serba mungkin. Pendukung Prabowo di 2019 memang kecewa berat dan tak akan memilihnya lagi di 2024. Namun politik itu dinamis. Selalu ada banyak kemungkinan," ujarnya.
sumber terkini.id
Diketahui, PA 212 beberapa waktu lalu memastikan tidak akan lagi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
"Itu kode keras dari PA 212 untuk Prabowo. Bahwa mereka sudah angkat kaki dan tak akan mendukungnya lagi. Ini tentu menjadi kerugian bagi Prabowo," ujar Ujang Komarudin, Kamis 17 Juni 2021 seperti dikutip dari Kumparan.com.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini juga berpendapat, seandainya tak ada rekonsiliasi antara Prabowo dengan PA 212 maka tak menutup kemungkinan mereka akan saling berlawanan di Pilpres 2024.
Sedangkan, kata Ujang, untuk ormas Islam lainnya yang juga mendukung Prabowo dinilai belum memiliki sikap.
"Jika tak ada rekonsiliasi antara Prabowo dan PA 212, kemungkinan PA 212 akan jadi lawan Prabowo di 2024. Namun untuk ormas-ormas Islam lain, sifatnya cair. Masih belum memutuskan dukung siapa-siapa," tuturnya.
Ujang juga beranggapan, PA 212 terpaksa menarik dukungannya kepada Prabowo lantaran kecewa dengan keputusan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang memilih bergabung di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"PA 212 tak mendukung Prabowo. Mungkin karena mereka mati-matian dan habis-habisan di Pilpres 2019 yang lalu untuk backup Prabowo. Tapi Prabowonya masuk kabinet Jokowi. Dan aktivis-aktivis PA 212 juga banyak yang mendapatkan ketidakadilan dalam hukum, dan banyak yang masuk penjara karena dukung Prabowo," ungkapnya.
Adapun terkait peluang Prabowo Subianto menang di Pilpres 2024 tanpa dukungan PA 212, Ujang menilai hal itu masih bisa terjadi sebab menurutnya politik bersifat dinamis.
"Soal kans menang masih fifty-fifty. Bisa menang dan bisa juga kalah. Semua masih serba mungkin. Pendukung Prabowo di 2019 memang kecewa berat dan tak akan memilihnya lagi di 2024. Namun politik itu dinamis. Selalu ada banyak kemungkinan," ujarnya.
sumber terkini.id
إرسال تعليق for "Prabowo Subianto Ditinggal Pergi PA 212, Pengamat: Dia Pasti Rugi"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat