"Masalah pertahanan, kayaknya beberapa minggu ini kayaknya heboh. Prabowo mau bikin anggaran Rp1.700 triliun. Itu pun belum disetujui. Masih digodok," kata Prabowo dalam podcast itu seperti dikutip, Minggu (13/6).
Menurut Prabowo, bernegara tidak gampang, ada sistem, proses dan tata cara dan hal lain sebagainya.
"Tidak bisa dari Prabowo sendiri keluar (jumlah anggaran Rp1.700 triliun)," tanya Deddy
"Tidak ada itu. Ada Menkeu, Bappenas dan menteri lainnya," jawab Prabowo.
Deddy lalu menyinggung anggaran Negara Amerika Serikat yang menganggarkan USD 600 miliar untuk pertahanannya saja.
"Kita Indonesia ini tidak akan mau menjajah Negara lain. Doktrin dan ketentuan Negara kita tidak bersifat ofensif, tetapi kita Negara yang defensif," kata Prabowo.
"Makanya Negara kita ini disukai Negara-negara tetangga," kata Prabowo lagi.
Prabowo lalu menceritakan saat-saat sebelum dilantik sebagai perwira usai menamatkan pendidikan di Akademi Militer Magelang.
"Ada Jenderal dari Jakarta yang ngasih ceramah kepada taruna-taruna yang akan dilantik jadi perwira-perwira," katanya.
"Kata Jenderal dari Jakarta itu, dalam analisa kami, Indonesia tidak akan perang 25 tahun mendatang. Jadi lebih baik perwira ini sekolah dulu dan masuk bidang sosbudpolhukam," ujar Prabowo menirukan ucapan Jenderal itu saat 1974.
"Itu kejadian ceramah Desember 1974. Nah, Desember 1975 pecah perang di Timor-timur. Dan saya Maret 1976 sudah tiba di Timtim. Belum satu tahun, ramalan jenderal itu sudah tidak benar," tegas Prabowo.
Deddy Corbuzier lalu menyinggung soal adanya korupsi, mafia senjata, segala macam kepentingan, ada Mr m, Mr r dan lain-lain sebagainya dalam pengadaan senjata dan juga penggunaan anggaran ini.
"Itu yang kita mau tertibkan sekarang. Kita minimalkan lah hal negatif begitu. Caranya kita susun suatu sistem, negosiasi langsung dengan produsen. Saya Ingin tahu harga yang sebenarnya," katanya.
"Untuk menjaga kita tak tergoda dengan hal (korupsi) itu. Saya rencananya mau mengundang kejaksaan, BPK, BPKP untuk memeriksa semua kontrak itu," jelasnya.
Menurut Prabowo, potensi mark up anggaran setiap saat bisa saja terjadi.
Namun Prabowo sangat membenci orang yang mencari untung gila-gilaan dan tak masuk akal dalam hal pembelian senjata ini.
"Itu kan sebenarnya ada yang mau minta tanda tangan. Saya lapor ke Presiden, saya tidak mau Pak. Ini kan tanggungjawab kita kepada rakyat. Tanggung kawab kita kepada sejarah," kata Prabowo dalam acara podcast Deddy Corbuzier itu.
Sumber pojoksatu.id

Posting Komentar untuk "Prabowo Ungkap Mafia Senjata dan Soal Anggaran Rp1.700 Triliun"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat