NAFAZNEWS.COM - Direktur Lembaga Survei Indo Barometer, M Qodari yang diketahui merupakan pencetus ide duet Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024 mengungkapkan bahwa pihaknya tak ingin 'buaya' keluar dan mengancam masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, M Qodari sempat membeberkan bahwa pihaknya mengusung Jokowi berduet dengan Prabowo lantaran menghindari munculnya polarisasi dari efek Pilpres.
Ia pun menegaskan, mendukung Jokowi tiga periode itu demi menghindari polarisasi tersebut berbeda saat kejadian di masa Orbe Baru dulu.
"Bencana lebih nyata itu adalah bencana polarisasi, jangan disamakan dengan Orde Baru kan di era ini tidak ada pembatasan masa jabatan. Ini kan ada (pembatasan) cuma tambah satu jabatan untuk mencegah bencana itu tadi," ujar M Qodari.
Hal itu disampaikan Qodari saat diwawancara stasiun televisi iNews, seperti dilihat pada Senin 21 Juni 2021.
Selain itu, M Qodari juga menilai duet Jokowi-Prabowo merupakan solusi agar masyarakat tidak terpecah belah akibat efek Pilpres.
"Jokowi Prabowo itu solusi pembelahan. Kita lihat bahaya 2024. Supaya jangan terbelah dan daripada terbelah-belah udah satuin aja ini," ungkapnya.
Mengutip Hops.ud, M Qodari dalam program Kupas Tuntas tvOne pada Maret lalu juga sempat terang-terangan mendukung Jokowi tiga periode dan berpasangan dengan Prabowo.
Hal itu, kata Qodari, guna mengantisipasi terjadinya bahaya laten polarisasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
"Ada dua PR kita ini, pertama jangan sampai polarisasi yang laten ini kemudian menjadi ledakan besar. Potensi ledakan besar itu paling bisa terjadi saat Pemilu Presiden, Sekarang sih adem ayem," jelasnya.
Menurutnya, hal itu berdasarkan teori dalam buku Jack Snyder berjudul From Voting to Violent. Dalam buku itu disebutkan kekerasan usai Pemilu biasanya berkaitan dengan primordialitas, isu SARA dan politik identitas.
"Jadi SARA, politik identitas ini seperti buaya. Kalau airnya tenang itu bukan berarti dia nggak ada. Ada tapi kayak kayu. Dalam situasi sekarang ini buayanya diam di bawah permukaan air, tapi siap menyergap. Begitu momentumnya pas dan memungkinkan, buaya itu akan menyergap," ucapnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal itu, M Qodari pun mengaku sengaja mewacanakan pasangan Jokowi Prabowo di Pilpres 2024 agar 'buaya' tadi tidak keluar ke permukaan dan mengancam keselamatan rakyat.
"Supaya buaya itu tak keluar dan mengancam kita semua," ujarnya.
sumber terini.id
Sebelumnya, M Qodari sempat membeberkan bahwa pihaknya mengusung Jokowi berduet dengan Prabowo lantaran menghindari munculnya polarisasi dari efek Pilpres.
Ia pun menegaskan, mendukung Jokowi tiga periode itu demi menghindari polarisasi tersebut berbeda saat kejadian di masa Orbe Baru dulu.
"Bencana lebih nyata itu adalah bencana polarisasi, jangan disamakan dengan Orde Baru kan di era ini tidak ada pembatasan masa jabatan. Ini kan ada (pembatasan) cuma tambah satu jabatan untuk mencegah bencana itu tadi," ujar M Qodari.
Hal itu disampaikan Qodari saat diwawancara stasiun televisi iNews, seperti dilihat pada Senin 21 Juni 2021.
Selain itu, M Qodari juga menilai duet Jokowi-Prabowo merupakan solusi agar masyarakat tidak terpecah belah akibat efek Pilpres.
"Jokowi Prabowo itu solusi pembelahan. Kita lihat bahaya 2024. Supaya jangan terbelah dan daripada terbelah-belah udah satuin aja ini," ungkapnya.
Mengutip Hops.ud, M Qodari dalam program Kupas Tuntas tvOne pada Maret lalu juga sempat terang-terangan mendukung Jokowi tiga periode dan berpasangan dengan Prabowo.
Hal itu, kata Qodari, guna mengantisipasi terjadinya bahaya laten polarisasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
"Ada dua PR kita ini, pertama jangan sampai polarisasi yang laten ini kemudian menjadi ledakan besar. Potensi ledakan besar itu paling bisa terjadi saat Pemilu Presiden, Sekarang sih adem ayem," jelasnya.
Menurutnya, hal itu berdasarkan teori dalam buku Jack Snyder berjudul From Voting to Violent. Dalam buku itu disebutkan kekerasan usai Pemilu biasanya berkaitan dengan primordialitas, isu SARA dan politik identitas.
"Jadi SARA, politik identitas ini seperti buaya. Kalau airnya tenang itu bukan berarti dia nggak ada. Ada tapi kayak kayu. Dalam situasi sekarang ini buayanya diam di bawah permukaan air, tapi siap menyergap. Begitu momentumnya pas dan memungkinkan, buaya itu akan menyergap," ucapnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal itu, M Qodari pun mengaku sengaja mewacanakan pasangan Jokowi Prabowo di Pilpres 2024 agar 'buaya' tadi tidak keluar ke permukaan dan mengancam keselamatan rakyat.
"Supaya buaya itu tak keluar dan mengancam kita semua," ujarnya.
sumber terini.id
Posting Komentar untuk "Usung Duet Jokowi Prabowo, M Qodari: Supaya Buaya Tidak Keluar"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat