NAFAZNEWS.COM - Vaksin Covid-19 yang telah tiba di Tanah Air masih harus melewati sejumlah tahapan untuk memastikan tingkat kemananan dan efektivitas kegunaannya, yakni memberikan kekebalan tubuh buatan.
Jurubicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Reisa Brotoasmoro menerangkan, selain uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 juga harus melalui tahap uji dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
"Kepala Badan POM dr Penny Lukito sudah menegaskan bahwa izin penggunaan darurat akan diberikan dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan dan khasiat yang terbukti efektif membangun kekebalan tubuh terhadap virus Sars-Cov2 penyebab Covid-19," ucap Reisa dalam siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (12/12).
Selain itu, pemeritah juga telah menetapkan kelompok prioritas yang akan lebih dulu divaksinasi. Sehingga, vaksin sebanyak 1,2 juta doses yang suah diterima pemerintah dari Sinovac belum akan diberikan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, Reisa meminta masyarakat untuk tetap bersabar ntuk menunggu giliran vaksinasi. Namun sembari menunggu, masyarakat diharapkan bisa tetap menjaga kepatuhan penerapan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Tentu saja kita semua berharap vaksin dapat menurunkan kesakitan, kematian dan efektif membangun kekebalan khusus terhadap virus ini. Namun, sekalipun vaksin ada, sekali lagi 3M lah yang utama. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi sesama," ungkapnya.
"Ditambah upaya pendukung 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan), terbukti ampuh. Dengan demikian kita bisa menaklukkan virus penyebab Covid-19 dan menghentikan pandemi ini," demikian Reisa Brotoasmoro.
Jurubicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Reisa Brotoasmoro menerangkan, selain uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 juga harus melalui tahap uji dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
"Kepala Badan POM dr Penny Lukito sudah menegaskan bahwa izin penggunaan darurat akan diberikan dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan dan khasiat yang terbukti efektif membangun kekebalan tubuh terhadap virus Sars-Cov2 penyebab Covid-19," ucap Reisa dalam siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (12/12).
Selain itu, pemeritah juga telah menetapkan kelompok prioritas yang akan lebih dulu divaksinasi. Sehingga, vaksin sebanyak 1,2 juta doses yang suah diterima pemerintah dari Sinovac belum akan diberikan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, Reisa meminta masyarakat untuk tetap bersabar ntuk menunggu giliran vaksinasi. Namun sembari menunggu, masyarakat diharapkan bisa tetap menjaga kepatuhan penerapan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Tentu saja kita semua berharap vaksin dapat menurunkan kesakitan, kematian dan efektif membangun kekebalan khusus terhadap virus ini. Namun, sekalipun vaksin ada, sekali lagi 3M lah yang utama. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi sesama," ungkapnya.
"Ditambah upaya pendukung 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan), terbukti ampuh. Dengan demikian kita bisa menaklukkan virus penyebab Covid-19 dan menghentikan pandemi ini," demikian Reisa Brotoasmoro.
sumber: rmol.id
Posting Komentar untuk "Satgas Covid-19: Sekalipun Vaksin Sudah Ada Protokol 3M Tetap Yang Utama"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat