zmedia

Indonesia Dikepung Cincin Api, Ini Titik Rawan Gempa

Nafaznews.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang berada dalam cakupan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik. Beberapa negara lainnya juga termasuk dalam area ini di antaranya Selandia Baru, Filipina, Jepang, Alaska, Meksiko, Guatemala.

Kepala Pusat Gempa Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono kepada Okezone, Selasa 9 Oktober 2018 mengatakan bahwa daerah yang berada dalam kawasan Ring of Fire memiliki potensi gempa, tsunami dan aktifnya gunung-gunung berapi.

Letak Indonesia berada pada titik pertemuan lempeng-lempeng tektonik dunia, dikelilingi cincin api.

Jalur sumber gempa di antaranya meliputi Aceh, Pulau Sumatera ke arah barat di antaranya Nias, Mentawai, dan barat Enggano.

"Terus ke selatan Jawa, terus lurus ke selatan Nusa Tenggara sampai masuk ke wilayah Maluku. Sama juga kalau dari atas itu mulai dari Jepang, Filipina, ke bagian utara Sulawesi di sana, itu daerah-daerah rawan gempa," tutur dia.

Sepanjang 2018, ada lima daerah di Indonesia dilanda gempa besar. Misalnya gempa 6,1 SR di Banten pada 23 Januari 2018. Kemudian gempa Banjarnegara, Solok, Lombok hingga lindu menggoyang Sulawesi Tengah disusul gelombang tsunami pada 28 September.

Okezone mencatat ada beberapa daerah di Indonesia yang sering diserang gempa bumi hingga tsunami;

1. Yogyakarta

Wilayah Yogyakarta memiliki sejarah gempa yang cukup tinggi selama beberapa dekade terakhir. Gempa bumi paling dahsyat pernah terjadi di Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Kejadian tersebut masih menyisakan ingatan yang begitu kuat bagi masyarakat. Pasalnya gempa berkekuatan 5,9 SR itu mampu menewaskan sekira 6000 orang meninggal dan menghancurkan puluhan ribu rumah hancur.

Tidak hanya sampai disitu, gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta menjadi catatan sejarah panjang. Pada 23 Juli 1943, gempa melanda Yogyakarta dan menyebabkan 15.275 rumah rusak dan lebih dari 213 orang meninggal. Sejarah gempa bumi Yogyakarta lainnya yang menimbulkan kerusakan adalah gempa bumi Yogyakarta 1867,1875, 1937, 1957, dan 1981.

Belum lama ini, gempa berkekuatan 5,8 SR juga mengguncang wilayah Gunungkidu pada 29 Agustu 2018, pukul 01.36 WIB. Ini terjadi akibat adanya aktivitas Lempeng Indo-Australia. Gempa bumi ini tergolong gempa berkedalaman dangkal.

2. Aceh

Aceh pernah diguncang gempa hebat disusul gelombang tsunami pada 26 Desember 2004 silam. Gempa berkekuatan 9,3 SR disusul tsunami menyapu ratusan bangunan di bumi Serambi Makkah. Bahkan, bencana hebat itu telah menewaskan lebih dari 200 ribu jiwa.

Bencana alam yang terjadi puku 08.00 itu berpusat kurang lebih 160 km barat Aceh dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa dan Tsunami Aceh ini disebut-sebut sebagai gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Efeknya bahkan hingga merambah pantai barat semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

3. Sulawesi

Tidak hanya Aceh, bencana gempa yang disusul tsunami juga dirasakan masyarakat di Sulawesi Tengah, khususnya Palu, Donggala, dan Sigi. Gempa kali ini berkekuatan 7,7 SR sekira pukul 17.02 WIB pada 28 September 2018.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) wilayah Sulawesi khususnya Sulawesi Tengah memang sangat rawan dan memiliki potensi gempa bumi yang cukup tinggi karena lokasinya berada di atas patahan sesar Palu-Koro.

Tidak hanya sampai disitu, gempa berpotensi tsunami juga pernah terjadi di wilayah lainnya di Sulawesi. Pada 1 Desember 1927, gempa berkekuatan 6,5 SR yang berpusat di Teluk Palu mengakibatkan 14 orang meninggal dan 50 orang luka-luka. Ini berasal dari aktivitas tektonik Watusampo. Kemudian, pada 30 Januari 1930 juga terjadi gempa di Pantai Barat Kabupaten Donggala yang disertai gempa tsunami setinggi dua meter.

Tidak hanya sampai disitu, pada 14 Agustus 1938, gempa berkekuatan 6 SR berpusat di Teluk Tambu Kecamatan Balaesang Donggala dan menyebabkan tsunami setinggi 8 hingga 10 meter di Pantai Barat Kabupaten Donggala. Akibat dari kejadian ini ratusan orang meninggal dunia dan seluruh desa di pesisir pantai barat Donggala hampir tenggelam.

Sejarah gempa bumi yang terjadi di Sulawesi lainnya terjadi pada 1994, 1996, 1998, 2005, 2008, dan 2012.

4. Sumatera

Gempa berkekuatan 7,9 SR yang terjadi di Bengkulu pada Oktober 2009 disusul rentetan gempa lainnya di Jambi dan Padang, Sumatra Barat, bukanlah peristiwa alam yang baru di Pulau Sumatra. Sumatera juga memiliki catatan sejarah panjang tentang gempa. Bahkan Okezone mencatat ada sekira 20 gempa besar yang berpotensi tsunami dan disusul tsunmai. Diantaranya, pada 1833 gempa berkekuatan 9SR terjadi di Mentawai, kemudian pada 1881 gempa dengan kekuataan 8,5 SR menimpa Nias, dan banyak lagi.

Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menyebutkan, sebelah Barat Sumatera mempunyai banyak sumber gempa, karena posisinya dekat dengan jalur tabrakan dua lempeng bumi, di mana lempeng samudra Hindia bergerak ke arah dan menunjam ke bawah lempeng benua Sumatra.

5. Nusa Tenggara

Lombok menjadi salah satu wilayah di Nusa Tenggara yang sering mengalami gempa. Pada 29 Juli 2018, gempa dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa pukul 05.74 WIB. Gempa susulan juga masih terus berlangsung sekira 66 kali hingga pukul 09.20 WIB. Kemudian,g empa berkekuatan 6,5 SR kembali mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa terjadi pada 19 Agustus 2018 pukul 11.10 WIB dinyatakan tak berpotensi tsunami. Sebelumnya, beberapa gempa juga terjadi di wilayah Lombok diantaranya pada 1972, 1978, 1979, 2000, dan 2016.

Sumber: Okezone.com

Posting Komentar untuk "Indonesia Dikepung Cincin Api, Ini Titik Rawan Gempa"