Anna Sophanah
Nafaznews.com - Anna Sophanah menghela napas. Bibirnya bergetar. Dia tak kuasa melanjutkan kata-katanya usai menemui Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Selasa (13/11/2018).
"Ketika ibu saya sakit, mohon maaf saya kalau bicara ibu.....ketika ibu saya sakit kemudian meninggal, ini meninggalkan penyesalan," lanjut Anna dengan terbata-bata.
Dia menyesal tak sempat merawat ibunya di masa-masa akhir hidupnya. Dia teringat sebuah hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
"Celaka seseorang itu, celaka, celaka. Sahabat bertanya, siapa yang celaka wahai Rasulullah? Beliau menjawab, orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga (karenanya)”. (HR Muslim No 2551)
Dia merasa terlalu sibuk sehingga tidak maksimal memberi perhatian kepada ibunya sejak sakit hingga akhirnya meninggal dunia. "Ketika ibu meninggal, saya tidak ada di rumah," kata dia dengan mata berkaca-kaca.
Makanya, dia tidak ingin mengulangi kesalahan. Apalagi, ayahnya kini sudah berusia hampir 90 tahun. Tidak ingin menghabiskan waktunya mengurus sang ayah.
"Setelah ibu meninggal kayak ada yang hilang. Semangat hilang ditambah lagi bapak sekarang sendiri sangat membutuhkan perhatian. Kami berunding dengan keluarga dan kami memutuskan untuk saya mundur. Saya takut kehilangan bapak seperti ketika ibu meninggal," tutur Anna.
Tjahjo sempat menanyakan kepada Anna apakah pengunduran diri ini telah disampaikan ke partai pendukung. Anna mengatakan pengunduran dirinya telah disampaikan kepada partai pengusung secara lisan.
"Secara lisan sudah. Tapi kami akan bicara dengan partai pendukung, pengusung, terutama pengusung. Saya yakin mereka kecewa tetapi ketika mendengar apa yang saya sampaikan alhamdulillah mereka menerima," jelasnya.
Anna mengatakan orang tuanya merupakan hal terpenting dalam hidupnya. "Pertama ibu. Sosok ibu adalah segala-galanya. Dengan meninggalnya ibu, saya kayak hampa. Saya berpikir untuk apa hidup. Ditambah lagi ayah sendiri, usianya juga sudah, hampir 90 tahun," sebut Anna.
"Saya juga mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indramayu, terutama para pendukung. Pada periode pertama, saya masih bisa menjalankan tugas dengan baik. Kemudian masuk periode kedua ini terus terang saya pribadi nggak bisa bagi waktu," kata Anna di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.
Anna membantah isu yang beredar bahwa ia mundur terkait permasalahan hukum. "Ini murni masalah keluarga," kata dia.
Tjahjo mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu surat pengunduran diri Anna dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Setelah proses pengunduran diri rampung, maka Kemendagri akan mengangkat Wakil Bupati Indramayu Supendi sebagai penjabat bupati.
Sumber: Rakyatku.com
Posting Komentar untuk "Alasan Bupati Indramayu Mundur, "Saat Ibu Meninggal Saya Tidak di Rumah, Saya Tidak Ingin Terjadi Lagi Dengan Ayah""
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat