"Sisi yang lebih penting kita harus jaga adalah bagaimana menjaga stabilitas keamanan masyarakat. Bendera memiliki makna penting bagi sebuah bangsa. Ini persoalan besar yang dihadapi, oleh karena itu saya sarankan itu ditarik. Supaya ini tidak menimbulkan kekisruhan publik," kata Musni Umar dalam diskusi publik bertajuk "Polemik Merah Putih-Logo PKB, Penodaan Lambang Negarakah" di Jakarta Pusat, Minggu 11 November 2018.
Di sisi lain, lanjut Umar, ia memahami maksud dan tujuan PKB yang saat ini meluncurkan bendera partainya dengan desain berlatar merah putih itu ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa PKB bukanlah hanya milik pemilih berbasiskan kelompok nahdiyin semata namun juga milik semua golongan dengan memunculkan nasionalisme kebangsaan.
"Tapi tidak perlu begitu juga," ujarnya.
Menurut Umar, untuk merebut suara pemilih pada Pemilu 2019, PKB tidak harus memunculkan atribut partai dengan berlatar merah putih seperti itu. Tugas PKB adalah bagaimana PKB dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa partai besutan almarhum Gus Dur itu dapat menjawab persoalan-persoalan kesenjangan sosial yang belakangan ini menguat ditengah masyarakat.
"Bagaimana PKB bisa menjawab masalah tingginya harga bahan pokok (sembako), masalah pendidikan, kesejahteraan rakyat, dan lain sebagainya. Kalau ingin mendapatkan suara pada Pemilu mendatang bagaimana partai bisa membuat kebijakan yang bisa membuat rakyat senang. Menurunkan harga sembako, menyiapkan lapangan pekerjaan dan lain sebagainya. Bukan dengan membuat bendera yang berpotensi kekisruhan seperti itu," kata dia.
Sumber: viva.co.id
Posting Komentar untuk "Atribut Bendera Baru PKB Berlatar Merah-Putih Disorot"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat