zmedia

BNPB Ajak Masyarakat Jaga Alam untuk Cegah Bencana


Kepala BNPB Doni Monardo. Antara/Indrianto Eko


NAFAZNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak warga Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menjaga keseimbangan ekosistem alam. Kerusakan alam dapat menyebabkan bencana seperti banjir bandang seperti yang terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
 
"Kejadian ini (banjir bandang) merupakan evaluasi bagi kita untuk bersungguh-sungguh memperhatikan dan menata keseimbangan ekosistem," ujar Doni dia di Kantor Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat, 17 Juli 2020.
 
Ia menyebut Sulawesi Selatan dua kali diterjang banjir bandang dalam dua tahun terakhir. Banjir bandang pertama terjadi di Makassar pada Januari 2019 dan menyebabkan 100 orang meninggal. Kejadian tersebut disebabkan alih fungsi lahan dari hutan lindung menjadi lahan jagung.

Banjir bandang kedua terjadi di Luwu Utara pada 13 Juli 2020. Banjir di wilayah itu menyebabkan 4.930 rumah terendam, 10 rumah hanyut, dan 213 rumah tertimbun pasir bercampur lumpur. Satu Kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur, jembatan antar desa terputus, dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur.
 
Menurut data BPBD Luwu Utara, banjir memaksa 156 keluarga yang terdiri dari 655 orang mengungsi. Banjir berdampak pada 4.202 keluarga yang terdiri atas 15.994 orang.
 
Hingga Jumat, 17 Juli 2020, 36 orang menjadi korban jiwa dan puluhan orang lainnya dinyatakan hilang. Upaya pencarian masih terus dilakukan. Pemerintah daerah juga berusaha membuka akses jalan yang terputus.
 
Ada dua dugaan penyebab banjir kali ini. Pertama, curah hujan di Luwu Utara yang sangat tinggi pada 12-13 Juli 2020. Kedua, sebagian Gunung Lero dan Gunung Maganrang bagian selatan mengarah Kota Masamba, terkikis.
 
Rusaknya alam karena pertumbuhan manusia harus dihindari. Caranya lewat membangun kesadaran kolektif untuk menjaga alam. Pemerintah dan masyarakat setempat harus mengelola ekosistem alam dengan tepat supaya tak rusak.
 
"Ketika jumlah penduduk semakin bertambah dan kebutuhan lahan pertanian semakin banyak, yang harus kita utamakan dan ingat adalah menjaga keseimbangan alam,” jelas Doni.
 
Doni juga menyinggung tentang percepatan proses bantuan untuk setiap rumah yang tergolong rusak berat. BNPB akan memberikan dana Rp50 juta dalam bentuk bangunan. Kemudian, untuk rumah rusak sedang akan mendapat bantuan sebesar Rp25 juta dan rumah rusak ringan sebesar Rp10-15 juta.
 
sumber: medcom.id

Posting Komentar untuk "BNPB Ajak Masyarakat Jaga Alam untuk Cegah Bencana"