zmedia

Heboh Ibu dan Anak Dibanting Aparat, Korban Terkapar di Tanah

Masyarakat Adat Pubabu terkapar di tanah akibat dipukuli aparat
NAFAZNEWS.COM - Video ibu dan anak dibanting, ditendang dan dipukuli aparat Satpol PP viral di media sosial.

Dalam video itu, emak-emak dan anak-anak ribut dengan aparat Satpol PP. Aparat memukul, menendang dan membanting seorang wanita.

Seorang ibu-ibu terkapar dan pingsan di tanah akibat dipukuli aparat. Tangis anak-anak pun pecah melihat kejadian itu.

Peristiwa ini terjadi di Desa Pubabu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Rabu siang (14/10).

Video itu dibagikan oleh akun Twitter @walhinasional dengan judul 'Darurat Kekerasan Aparat'.

"Kekerasan Aparat pada masyarakat Adat Pubabu, NTT kembali terjadi 14 Oktober 2020 pukul 11.48 Wita, rombongan Pemprov NTT bersama unsur TNI, Polri serta masyarakat luar yang ikut dalam rombongan sekitar 200 orang memasuki wilayah adat. #StopKekerasanAparat," tulisnya.

Ketua Tim Hukum Masyarakat Adat Pubabu-Besipae Akhmad Bumi mengatakan, beberapa masyarakat adat Pubabu menjadi korban dalam peristiwa itu. Mereka adalah:

1. Debora Nomleni. Tangan perempuan 19 tahun itu keseleo akibat diputar oleh aparat Satpol PP.

2. Demaris Tefa. Perempuan 48 tahun ini dicekik dan dibanting. Akibatnya, Demaris mengalami luka di bagian leher. Bahkan, Demaris sempat pingsan saat mendapat pukulan aparat.

3. Garsi Tanu. Bocah laki-laki berusia 10 tahun ini ditarik-tarik oleh aparat.

4. Novi Tamonob. Remaja perempuan 15 tahun ini dibanting dan ditendang saat berusaha melawan petugas.

5. Marni Taseseb. Perempuan berusia 28 tahun ini didorong sampai jatuh.

Anggota DPD RI, Prof Jimly Asshiddiqie turut mengomentari video kekerasan aparat yang dibagikan oleh akun @walhinasional.

"Kenapa mesti begini?," kata Jimly Asshiddiqie melalui akun Twitternya, @JimlyAs, Kamis (15/10).




Sumber: Pojoksatu.id

Posting Komentar untuk "Heboh Ibu dan Anak Dibanting Aparat, Korban Terkapar di Tanah"