NAFAZNEWS.COM - Emak-emak bernama Yulianti (54 tahun), meminta maaf atas ujaran provokatif yang disampaikannya melalui video vlog berdurasi 1.05 menit yang ia buat di rumah makan Bebek Sawah, Kota Padang Sumatra Barat Jumat kemarin.
Video permohonan maaf itu, kemudian di unggah dilaman Instagram @hidayahsmartphone 17 jam yang lalu.
"Saya yang bernama Yulianti, yang bikin video di Bebek Sawah, saya meminta maaf khususnya pemerintahan kota padang, masyarakat padang, dan masyarakat indonesia. Saya tadi itu, bikin video hanya canda-candaan. Mohon maaf ya pemilik tempat makan Bebek Sawah, saya hanya candaan-candaan. Yang buat teman-teman," ujar Yulianti dari unggahan video permintaan maaf, Senin 5 Juli 2021.
Dalam video itu, Yulianti juga menyampaikan tidak ada maksud apa-apa. Video itu ia buat lantaran kegirangan karena sedang berada di kampung. Akibat kegirangan itu, ia kemudian mengaku keceplosan. Yulianti pun kembali meminta maaf dan berharap persoalan ini tidak diperpanjang.
"Tidak ada maksud apa-apa, karena girang-girang jadi keceplosan. Mohon jangan diperpanjang permasalahan ini. Saya, mohon maaf ya semua, rekan-rekan, masyarakat Indonesia di seluruh tanah air khususnya Bebek Sawah di Sumbar ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keteledoran saya ini dalam berbicara karena senang hati nya ada di kampung. Mohon maaf sebesar-besarnya. Mohon jangan diperpanjang ya pak, sebagai pemiliknya," ujar Yulianti dilansir dari laman viva.co.id.
Dihubungi, Kabid Humas Polda Sumatra Barat Kombes Pol Stefanus Satake Bayu menyebutkan, meski yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf melalui video itu, namun tidak serta merta persoalannya selesai. Proses hukum yang saat ini sudah berjalan, akan tetap berlanjut.
"Video permohonan maaf itu, tidak memengaruhi proses yang berjalan saat ini," katanya.
Sebelumnya, Video berdurasi 1.05 menit yang dibuat seorang emak-emak di Rumah Makan Bebek Sawah di Kota Padang, Sumatra Barat mendadak viral. Selain menampilkan visual tidak adanya protokol kesehatan (prokes), ujaran yang ada dalam video tersebut, juga bernada provokatif. Bahkan menyebutkan, pemerintahan yang zalim.
Emak-emak yang belakangan diketahui berinisial YI itu, berujar bahwa Padang kota bebas. Tidak ada pembatasan dan sekat-sekat, tidak ada jaga jarak.
Bahkan, YI menyebutkan bahwa Padang aman dan tidak takut dengan Corona. Takutnya, dengan kolor si Nana. Dalam video itu, YI juga membandingkan dengan Jakarta. Ia menanyakan kenapa di Jakarta semuanya panik.
"Padang kota bebas. Makan apa aja kita enggak ada yang di-lockdown. Tidak ada pembatasan dan sekat-sekat. Tu, liat tu rame, enggak ada, bebas, semua enggak ada jaga jarak. Padang aman, tidak takut ama corona. Takutnya, ama kolor si Nana," demikian narasi yang disampaikan YI dalam video tersebut.
Video permohonan maaf itu, kemudian di unggah dilaman Instagram @hidayahsmartphone 17 jam yang lalu.
"Saya yang bernama Yulianti, yang bikin video di Bebek Sawah, saya meminta maaf khususnya pemerintahan kota padang, masyarakat padang, dan masyarakat indonesia. Saya tadi itu, bikin video hanya canda-candaan. Mohon maaf ya pemilik tempat makan Bebek Sawah, saya hanya candaan-candaan. Yang buat teman-teman," ujar Yulianti dari unggahan video permintaan maaf, Senin 5 Juli 2021.
Dalam video itu, Yulianti juga menyampaikan tidak ada maksud apa-apa. Video itu ia buat lantaran kegirangan karena sedang berada di kampung. Akibat kegirangan itu, ia kemudian mengaku keceplosan. Yulianti pun kembali meminta maaf dan berharap persoalan ini tidak diperpanjang.
"Tidak ada maksud apa-apa, karena girang-girang jadi keceplosan. Mohon jangan diperpanjang permasalahan ini. Saya, mohon maaf ya semua, rekan-rekan, masyarakat Indonesia di seluruh tanah air khususnya Bebek Sawah di Sumbar ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keteledoran saya ini dalam berbicara karena senang hati nya ada di kampung. Mohon maaf sebesar-besarnya. Mohon jangan diperpanjang ya pak, sebagai pemiliknya," ujar Yulianti dilansir dari laman viva.co.id.
Dihubungi, Kabid Humas Polda Sumatra Barat Kombes Pol Stefanus Satake Bayu menyebutkan, meski yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf melalui video itu, namun tidak serta merta persoalannya selesai. Proses hukum yang saat ini sudah berjalan, akan tetap berlanjut.
"Video permohonan maaf itu, tidak memengaruhi proses yang berjalan saat ini," katanya.
Sebelumnya, Video berdurasi 1.05 menit yang dibuat seorang emak-emak di Rumah Makan Bebek Sawah di Kota Padang, Sumatra Barat mendadak viral. Selain menampilkan visual tidak adanya protokol kesehatan (prokes), ujaran yang ada dalam video tersebut, juga bernada provokatif. Bahkan menyebutkan, pemerintahan yang zalim.
Emak-emak yang belakangan diketahui berinisial YI itu, berujar bahwa Padang kota bebas. Tidak ada pembatasan dan sekat-sekat, tidak ada jaga jarak.
Bahkan, YI menyebutkan bahwa Padang aman dan tidak takut dengan Corona. Takutnya, dengan kolor si Nana. Dalam video itu, YI juga membandingkan dengan Jakarta. Ia menanyakan kenapa di Jakarta semuanya panik.
"Padang kota bebas. Makan apa aja kita enggak ada yang di-lockdown. Tidak ada pembatasan dan sekat-sekat. Tu, liat tu rame, enggak ada, bebas, semua enggak ada jaga jarak. Padang aman, tidak takut ama corona. Takutnya, ama kolor si Nana," demikian narasi yang disampaikan YI dalam video tersebut.
Posting Komentar untuk "Sebut Tak Takut Corona, Emak-emak ini Ngaku Hanya Bercanda"
Berkomentarlah yang bijak dan bagikan jika bermanfaat